Artikel kali akan membahas mengenai Otorisasi Dalam Pengelolaan Keuangan
Otorisasi Dalam Pengelolaan Keuangan
Dalam sebuah organisasi usaha CEO mempunyai otorisasi penuh atas keberlangsungan suatu usaha tersebut. Dalam organisasi yang besar dan sibuk sangatlah tidak praktis apabila hanya ada satu orang saja yang membuat semua keputusan dan memberi otorisasi kepada staff untuk meringankan beban dan menjamin operasi berjalan dengan mulus. Bagaimana jika orang tersebut sakit atau ada halangan tidak masuk kerja, maka pastinya perusahaan tersebut akan lumpuh selama CEO tidak masuk kerja.
Setiap organisasi sebaiknya membuat keputusan di awal tentang siapa mengerjakan apa di dalam prosedur keuangan sehingga otorisasi dalam pengelolaan keuangan dapat berjalan. Apa yang telah diputuskan sebaiknya dicatat dalam dokumen pemberian otorisasi; dokumen ini bertujuan untuk memperjelas siapa yang memiliki tanggung jawab untuk membuat keputusan, melakukan pembayaran dan menandatangani dokumen hukum sebagai wakil dari organisasi sehingga tidak terjadi kebingungan mengenai masalah tanggung jawab.
Dengan adanya dokumen otorisasi makan akan sangat membatu jalannya sebuah perusahaan, perusahaan akan tetap berjalan meskipun CEO tidak berada di tempat. Dokumen otorisasi harus di serahkan kepada orang-orang yang memang dianggap kompeten untuk menerima tanggung jawab tersebut.
Ada beberapa aturan dasar yang harus ditinjau ketika membuat dokumen pemberian otorisasi.
- Tingkatan otorisasi yang paling rendah harus dijelaskan – sudah sewajarnya kalau orang-orang yang berada di tingkat manajemen yang lebih atas juga memiliki otorisasi yang mereka punyai.
- Tidak ada seorang pun yang boleh memberi otorisasi atas transaksi yang akan memberikan keuntungan untuk dirinya sendiri. Hal ini dapat membuat setiap individu rentan terhadap tuduhan penyalahgunaan.
- Sub-ordinat tidak boleh memberi otorisasi atas pembayaran kepada manajer – tanggung jawab ini harus diserahkan pada jabatan yang lebih senior dalam struktur manajemen.
Semua batasan dan persyaratan dalam pemberian ortorisasi harus dijelaskan secara jelas. Sebagai contoh seseorang diijinkan untuk melakukan pengeluaran sampai dengan jumlah tertentu, atau dalam kategori tertentu, atau asal tidak melebihi anggaran.
Sekian artikel yang kami bahas, apabila ada yang kurang jelas dari artikel atau ada yang ingin dikonsultasikan, silahkan menghubungi di 031 – 734 6576 / 087 777 510 668 / 0821 3232 8778
Created by : M. Aunurrofiq (EC of D’Consulting Business Consultant)