Pada kesempatan kali ini kami KONSULTAN MANAJEMEN CIKARANG akan membahas artikel tentang Pertanyaan yang Sering di Lontarkan Ketika Melihat Laporan Keuangan
Pertanyaan yang Sering di Lontarkan Ketika Melihat Laporan Keuangan
Dalam dunia accounting laporan keuangan merupakan hal yang wajar untuk di buat dan di pahami, tapi hal itu tidak untuk orang awam yang tidak mengerti tentang proses pembukuan atau penataan laporan keuangan. Ada banyak hal yang dapat di bahas dalam sebuah laporan keungan apa lagi jika akan menghadapi RAT atau Rapat Akhir Tahun. Banyak perusahaan sangat menunggu untuk datangnya akhir tahun, karena hal itu akan membahas secara detail mengenai kondisi perusahaannya selama satau tahu dan tentunya aka nada rencana untuk tahun depan.
Untuk kali ini saya tidak akan membahas secara detail mengenai isi sebuah laporan keuangan. Melainkan saya akan membahas mengenai beberapa pertanyaan yang di ajukan atas data sebuah laporan keuang beserta penjelasan yang mungkin di sampaikan oleh professional accounting.
- Apakah perusahaan laba atau rugi ?
- Bagaimana dengan biaya tahun ini apa ada perubahan yang mencolok di banding tahun sebelumnya ?
- Kenapa laba yang di dapat tidak sebanding dengan penambahan kas yang di terima perusahaan ?
Nah, mungkin masih banyak pertanyaan yang akan di ajukan para pimpinan atau para pemegang saham atau mungkin untuk orang yang sebatas ingin tahu mengenai perkembangan sebuah perusahaan untuk tujuan investasi di perusahaan tersebut. Mungkin dari 3 pertanyaan di atas sudah cukup untuk menggambarkan kondisi sebuah perusahaa. Saya akan jelaskan jawaban atas pertanyaan di atas.
- Perusahaan laba atau rugi itu adalah dasar untuk membaca keungan perusahaan dan hal itu pasti di tanyakan yang pertama. Ketika kita menjawab laba maka pimpinan atau pemegang saham tentunya akan senang karna perusahaannya memperoleh keuntungan. Bagaimana jika rugi ? ketika perusahaan rugi maka accouting harus menjelaskan unsure-unsur penyebab perusahaan itu rugi, ada beberapa hal yang dapat memicu ruginya sebuah perusahaan
- Pembelian persediaan yang tinggi dan tidak di imbangi dengan kenaikan harga jual, biasanya hal ini dilakukan agar kita tidak kalah bersaing dengan competitor bisnis
- Potongan penjualan yang di berikan tidak terkontrol, harunya potongan penjualan di keluarkan ketika ada acara/ promo-promo tertentu agar potongan terkontrol
- Modal untuk membeli persediaan berasal dari hutang bank, sehingga keuntungan yang di peroleh harus di kurangi biaya bunga atas pinjaman perusahaan
- Tidak terkontrolnya biaya operasional dan belanja perusahaan. Untuk kasus ini akan berlajut di pembahasan pertanyaan no 2.
- Biaya opersional perusahaan juga sangat berpengaruh bagi kelangsungan sebuah usaha, meskipun usaha tersebut mengalami laba tapi biaya harus tetep terkontrol agar tidak ada penyelewengan dana, untuk gampanya biaya dapat di control berdasarkan laporan tahun sebelumnya dan rencana anggaran yang sudah di sepakati.
- Untuk kasus no.3 ini banyak di lontarkan oleh pemilik usaha yang sudah mengetahui bahwa usahanya mengalami laba tapi kenapa kas atau penambahan asset perusahaan tidak bertambah. Hal ini di atas banyak hal salah satunya sebagai berikut :
- Perputaran persediaan perusahaan yang tidak lancer, artinya lebih banya belanja persediaan di bandingkan penjualan yang di lakukan sehingga uang yang di terima dari penjualan keluar semua untuk pembelian bahkan bisa defisi kas yang mengurangi kas tahun sebelumnya
- Adanya hutang yang harus di bayar, hal ini juga berpengaruh pada keluarnya kas perusahaan.
- Tingginya prive, atau penarikan modal oleh pimpinan perusahaan. Hal ini banyak terjadi pada perusahaan perorangan
Dari penjelasan diatas saya berharap pimpinan perusahaan sudah dapat mengetahui kondisi perusahaannya. Penjelasan di atas hanya sebagian kecil dari isi yang ada pada laporan keuangan. Alangkah baiknya jika memiliki usaha dapat membuat laporan keungan agar para pimpinan atau pimilik usaha mengetahui kondisi usahanya, sehat atau tidaknya usaha yang sudah di jalankannya.