Kali ini Konsultan Perencanaan Keuangan Surabaya ingin membahas mengenai bagaimana membagi portfolio keuangan agar dapat memiliki hasil investasi yang optimal.
Konsultan Perencanaan Keuangan Surabaya
Banyak pengusaha yang saat ini senang sekali berinvestasi di property, emas, mata uang asing dan deposito. Menurut mereka investasi pada empat model investasi tersebut adalah yang paling menguntungkan. Lalu apakah benar anggapan mereka tersebut? Saya boleh katakan yang dianggap oleh sebagian besar orang tersebut adalah benar, namun pada kondisi tertentu. Sebagai contoh emas paling baik untuk diinvestasikan kalau investasinya dilakukan pada awal tahun 2000an, karena harga emas masih relatif murah dan tak lama dari saat itu emas mengalami kenaikan yang signifikan. Namun apabila hal tersebut dilakukan pada saat ini, bisa dikatakan investasi emas lagi mengalami masa hibernasi, yang mana harga emas stagnan dan tidak mengalami kenaikan yang signifikan.
Lalu bagaimana hal yang benar dilakukan oleh kita sebagai pengusaha dalam menginvestasikan portfolio kita? Kali ini kami Konsultan Perencanaan Keuangan Surabaya akan mengajarkan 6 Strategi Dalam Pengelolaan Investasi Optimal!
Strategi 1 : Bagi Portfolio anda kedalam 3 keranjang investasi
Hal yang harus dipahami terlebih dulu oleh para investor adalah kita sebaiknya memiliki 3 keranjang investasi, dimana keranjang pertama berisikan keranjang investasi liquid, lalu keranjang kedua berisikan keranjang investasi personal, dan yang terakhir adalah keranjang investasi long term.
Nah lalu apa bedanya masing-masing keranjang investasi tersebut? Baik akan coba kami jelaskan satu persatu. Keranjang investasi liquid, adalah keranjang investasi yang berisikan seluruh portfolio yang liquid, yang mana apabila dibutuhkan keranjang investasi ini dapat langsung digunakan dalam waktu yang sama. Ciri-ciri lain dari keranjang investasi ini adalah biasanya return yang didapatkan oleh keranjang investasi ini adalah 0% – maksimal 3% per tahun. Lalu apa saja contoh dari keranjang investasi liquid ini? Tentu keranjang ini berisikan uang tunai, mata uang asing (on hand), tabungan. Untuk portfolio ini baiknya jangan dimiliki terlalu banyak, maksimal hanya 15% dari total portfolio yang ada. Lalu kenapa kok harus 15%? jawabannya karena 15% tersebut nantinya akan kita gunakan apabila ternyata kita mendapatkan sumber-sumber investasi lain yang mendapatkan return bagus, namun dengan harga juga yang bagus.
Keranjang kedua adalah keranjang investasi personal. Keranjang investasi ini lebih cocok disebut sebagai keranjang life style, yang mana mungkin ketika melakukan investasi dikeranjang ini, bisa untung juga, namun bisa rugi juga. Karena konsepnya untuk memenuhi kebutuhan hidup dan life style dari para investor. Apa saja contohnya? Tentunya bisa kita bayangkan seperti mobil, rumah tinggal, perhiasan permata, jam tangan mahal, tas mahal, dsbnya. Dalam keranjang investasi ini boleh dikatakan bahwa investor tidak mengharapkan untung dari investasi tersebut, namun guna investasi ini biasanya untuk mendukung “cover” investor agar mendapatkan investasi-investasi lain yang lebih besar. Untuk keranjang investasi personal ini sebaiknya portfolionya tidak lebih dari 35% dari total portfolio investor.
Keranjang ketiga adalah keranjang investasi long term. Keranjang investasi ini biasanya mendapatkan return diatas 6% setahun dan biasanya berjangka lebih dari 6 bulan dalam melakukan investasinya. Contoh dalam investasi ini adalah seperti investasi emas, rumah, saham, reksadana, ORI, sukuk, asuransi dwiguna, unit link, dsbnya. Untuk investasi ini harus memiliki portofilio sebesar 50% dari total portfolio investor. Tentunya dalam mengolah investasi long term ini kita harus tau caranya, agar semua portfolionya tidak dimasukkan kedalam 1 wadah saja, melainkan harus ada pemilahannya. Namun bagaimana caranya? Tunggu di artikel berikutnya. To be continue…….
For more information call us 087 777 510 668 / 0821 3232 8778 / 031 734 6576.