, Kali ini kami Konsultan Sistem Palangkaraya ingin membahas bagaimana cara membuat sistem pembelian yang benar diperusahaan.
Konsultan Sistem Palangkaraya
Konsultan Sistem Palangkaraya
Banyak perusahaan distribusi yang sekarang ini menggunakan sistem pembelian dengan hanya menggunakan telepon kepada supplier dan hanya berdasarkan ingatan saja, barang tersebut sudah dikirim atau belum. Terkadang ada perusahaan menggunakan kontrol pembeliannya lebih baik dengan menggunakan buku sebagai pedoman buku order yang dilakukan kepada supplier.
Menurut kami Konsultan Sistem Palangkaraya, sebaiknya proses pembelian itu harus diawali dengan membuat Purchase Request (PR) atau permintaan pembelian yang mana biasanya dilakukan oleh bagian gudang atau bagian umum. Lalu setelah membuat PR, maka PR tersebut akan diserahkan kepada bagian pembelian untuk dilakukan proses yang kedua yaitu Purchase Order (PO). PO tersebut tentunya harus memuat barang yang akan dipesan, kuantitas dan tentunya harga yang sudah deal dengan supplier. Setelah itu PO tersebut harus dikirim kepada supplier dan supplier akan mempersiapkan barang yang akan dikirim kepada kita. Lalu setelah barang dikirim kepada perusahaan, maka bagian gudang haruslah menerima barang tersebut mencocokan dengan PO yang dikirim (tanpa ada harga), lalu apabila cocok maka bagian gudang harus membuat dokumen penerimaan barang / Good Receiving (GRC).
Setelah itu barulah nota dan bukti-bukti penerimaan barang dan PO diserahkan kepada bagian finance untuk disimpan lebih lanjut untuk kedepannya dilakukan proses pembayaran. Paling tidak inilah yang harus dilakukan oleh suatu perusahaan distribusi untuk melakukan transaksi pembelian. Jangan sampai pembelian hanya dicatat didalam buku atau hanya ingatan saja, maka selamanya anda akan selalu bekerja dan perusahaan anda tidak akan berjalan tanpa adanya ada.
Sekian artikel ini, apabila bapak ibu ingin berdiskusi lebih lanjut mengenai sistem, bisnis, pajak, keuangan, dsbnya silakan hubungi kami di 087 777 510 668 / 0821 3232 8778 / 031 734 6576.